Kamis, 21 Juni 2012

AIDS

AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCI SYNROE) Oleh: FITRIA NM AIDS telah menyebar diseluruh dunia. Masuknya budaya barat secara bebas menimbulkan virus ini semakin berkembang cepat, penyebab utamanya adalah seks bebas. Banyak orang memahami bagaimana cara pencegahannya, namun belum menyadari untuk dapat melakukan. Semakin banyak yang terinveksi semakin banyak pula resiko penyebarannya. Virus ini perlu perhatian khusus. Hal disebabkan beberapa hal seperti: 1). AIDS belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa serangan virus ini. 2). AIDS bisa menyerang siapa saja, pria, wanita, orang tua, muda, anak-anak bahkan janin. 3). orang yang terinveksi AIDS akan menjadi pembawa dan penular virus seumur hidup. Dengan alasan inilah menimbulkan berbagai masalah yang kompleks, dari masalah pribadi, sosial, sampai masalah perkembangan negara. Maka karya ilmiah ini mencoba memberikan dan membuka pikiran bahwa AIDS sangat berbahaya serta hal apa sajakah yang perlu kita lakukan untuk menghadapi AIDS ANCAMAN HIV / AIDS DI INDNESIA. Kasus pertama AIDS di indonesia ditemukan pada tahun 1987 di bali. 6 tahun kemudian (desember 1993) dilaporkan telah ditemukan di 12 propinsi dengan jumlah penderita AIDS sebanyak 49 orang dan HIV (+)193 orang. Serupa dengan poa penyebaran di negara – negara lain, di indonesia pun dimulai diantara orang-orang homo seks; kemudian juga muncul kelompok kecil orang-orang berperilaku resiko tinggi, seperti pecandu obat narkotika dan para tuna susila. Tetapi akhirnya penyakit ini menyebar ke seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu. Persentase terbesar ditemukan pada kelompok usia produktif (15 – 49 th) yaitu sebanyak 82,9 %. Sedang cara penularan yang paling sering adalah hubungan seksual, yang terdiri dari heteroseksual 62,6%, pria homo/ biseksual 33,1%. Keadaan seperti ini merupakan ancaman terhadap pembangunan dan kehidupan bangsa indnesia. Angka kematian kasar ( terutama dari kelompok usia produktif) akan meningkat, harapan hidup akan menurun. Jumlah dan produktivitas tenaga kerja semakin menurun drastis, yang langsung mempengaruhi produktivitas dan pendapatan nasional. Biaya kesehatan (angsung tidak langsung) ,serta anggaran yang dibutuhkan untuk kesejahteraan sosial (kelarga yang kehilangan mata pencahariannya, anak-anak yatim piatu) sebagai dampak AIDS akan sangat meningkat. Dengan demikian perlu berbagai macam cara untuk dapat memberikan wawasan tentang AIDS bagi seluruh lapisan masyarakat. • Sesak napas dan batuk yang berkepanangan. • • Berat badan menurun secara menyolok. • Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas • Berak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit) • Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas. • Bercak putih atau luka di mulut. Dengan adanya gejala-gejala di atas belum bisa dipastikan bahwa seorang penderita AIDS, karena gejala tersebut banyak dijumpai pada penyakit lain. Untuk memastikan bahwa seseorang mengidap HIV, perlu dilakukan peeriksaan dokter. Bagaimana mendeteksi HIV? • Dengan melakukan tes ELISA, yakni 3 kali pemeriksaan pada darah • Sebelum dan sesudah melakukan tes, dilakukan konseling terlebih dahulu. • Hal inilah yang disebut pemeriksaan dan konseling secara sukarela atau VCT (Voluntary Counseling Test). Bagaimana Penularan AIDS? Sebenarnya virus AIDS tidak mudah menular seperti influensa. Virus AIDS terutama terhadap darah, air mani, dan cairan vagina. Penularan AIDS berlangsung dengan cara-cara berikut:  Melalui hubungan seks (homo maupun heteroseksual) dengan seseorang yang tubuhnya mengidap HIV.  Trnsfusi darah yang mengandung HIV.  Melalui alat suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tato, tindik) bekas dipakai orang yang mengidap virus AIDS.  Pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janinnya. Tidak benar bahwa AIDS ditularkan melalui ; a. Hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak melakukan hubungan seksual) b. Bersenggolan dengan penderita. c. Bersentuhan dengan pakaian dan barang bekas penderita AIDS. d. Berjabat tangan. e. Penderita AIDS bersin atau batuk di dekat kita. f. Berciuman. g. Makanan dan minuman. h. Gigitan nyamuk dan serangga lain. i. Sama-sama berenang di kolam renang Dengan demikian tidak perlu adanya pengucilan bagi penderita AIDS karena virus yang diderita dapat dicegah dengan perilaku yang bijaksana. Bagaimana agar terhindar dari HIV-AIDS? A: Abstinence atau puasa seks B: Be faithful à setia pada pasangan C: Condom à penggunaan pada pasangan beresiko yg sudah Menikah D: Don’t use drugs ; Jangan gunakan NAPZA(Narkotika Alkohol ,Psikotropika Zat Adiktif. E: Equipment. Gunakan alat suntik, pisau cukur dan alat-alat tajam lainnya yg steril Bagaimana menghadapi pengidap HIV/ AIDS? Perlakukan mereka secara manusiawi. Jangan dikucilkan dari pergulan biasa, bantulah beban penderitaannya, tuntunlah ke jalan Tuhan agar hidupnya tenang. Untuk ini semua diperlukan penyuluhan mendalam (konseling) Penutup Bertitik tola daripokok permasalahan, maka dapat disimpulkan I. AIDS belum ada obatnya, maka perlu adanya kesadaran untuk dapat terhindar dari virus ini. II. Pengetahuan bagi masyarakat perlu ditingkatkan atas bahayanya AIDS dengan mengadakan psnyukuhan. III. Tidak selayaknya ada diskriminasi bagi pelaku AIDS, karena virusnya ti8dak mudah untuk menular. IV. Waspada pada AIDS karena tidak memiliki tanda khusus, diperlukan kesadaran diri untuk tes HIV agar perluasan virus ini dapat diminimalkan. REFERENSI: PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT.Apa yang Perlu Anda Keyahui Tentang AIDS. Jakarta:DEPARTEMEN KESEHATAN RI,1994 http;//id. Shvoong. Com/meducine and healt / epidemologi.public heath/ 1826872- penderita AIDS di Indonesia-17/. Diakses 25 januari 2009 NS Djauhari, Thantowi. Seputar seksualitas dan HIV/ AIDS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar